Halo, semua..
Lama saya tidak berbagi cerita kepada kalian hehehe. Karena kemalasan saya selama ini dan kegalauan. Oke,lanjut by to the topic. Mana si topik kok ga datang-datang. “pik,topik??”. Masih ingat kata pepatah : “Tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah”. Yang akan saya bahas adalah bagaimana rasanya kita dapat berbagi. Ilmu berbagi memang sudah diterapkan jaman dahulu,jaman Rasullulah lebih tepatnya. Masalah hadist atau apapun, saya belum bisa membahas karena ilmu agama saya belum expert. Berbagi dalam kehidupan sehari-hari kerat kaitannya dengan memberikan sesuatu kepada orang lain. Hanysa saja orang-orang hanya mengkhususkan berbagi dalam bentuk materi terutama uang. Padahal selama ini, jika anda tahu bahwa berbagi itu bukan semata-mata hanya dapat memberikan uang. Mungkin, uang adalah hal yang simple, bisa dibawa kemana-mana dan dapat dihitung. Saya rasa, itu tidak masalah. Yang terpenting pada saat kita memberikan apa yang kita punya adalah rasa ikhlas. Tidak mengungkit sesuatu yang telah kita berikan kepada orang lain.
Saya memulai untuk memulai ilmu berbagai tanpa uang sejak saya aktif dalam organisasi dan kuliah. (“Ciye anak organisator” #ehem).Karena dulu saya anak introvet dan salah jurusan pada salah satu universitas ngeri di surabaya, sehingga pelampiasan saya masuk organisasi yang kece dan eksis sebut saja organisasi eksekutif. Saat saya mengikuti organisasi tersebut, banyak proyek sosial yang di berikan. Dengan bertemu orang-orang baru dan berbagi pengalaman kepada kaum yang membautuhkan, saya akhirnya tertarik untuk mengikuti organisasi yang ke arah sosial. Maka,saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan volunteer beberapa organisasi di luar kampus. Pada saat itu, teman terbaik saya sebut saja (Mrs.F) mengajak saya untuk melakukan proyek soaial berkunjung dan memberikan sumbangan ke pada panti asuhan yatim piatu di surabaya. Dan,saat saya berkunjung disalah satu tempat tersebut hati saya dag-dig-dur dier…. berubah 180′. Dari tadinya acuh tak acuh dan tidak peduli kepada sesama menjadi peduli terhadap sesama. Saya sangat mencintai dunia anak-anak, sehingga ketika saya memasuki panti asuhan tersebut saya tidak tahan untuk menitihkan air mata. Banyak sekali anak kecil tak berdosa dibuang oleh ibunya di beberapa tempat,(ex: masjid,depan panti asuhan,dll).
Saat,itu saya mencoba mendekati salah satu anak yang sangat lucu sekali dia bernama anas. Dia bayi umur 1-2 tahun,pertama kali saya memegang bayi ada perasaan canggung luar biasa. Karena saya tidak pernah memiliki adik hehehe. Saya pangku dia, buat dia tertawa dan berfoto dengan dia. Saya sangat suka sekali dengan anas, mungkin sekarang dia berumur 5 tahun dan sudah sekolah TK. Ada satu lagi, anak perempuan berumur 6 tahun namun, dia masih telat untuk berbicara, Saat,itu saya lupa namanya namun, saya ajak bicara dan bermain bersama. Meskipun,saya agak bingung dan canggung banyak pelajaran yang bisa saya dapatkan mengikuti kegiatan sosial selama ini. Kita menjadi lebih bersyukur dan bisa mengurangi hal-hal dalam pikiran kita untuk berfiir negatif atas kekurangan yang kita miliki. Selama ini kita merasa kurang ini dan kurang itu namun kita tidak berfikir bahwa masih ada orang-orang yang masih hidup lebih susah daripada kita. Maka perlulah kita untuk berbagi bersama dalam bentuk apapun. Berbagi bisa berupa ilmu,materi dan doa. Karena iklas adalah salah satu kunci untuk berbagi. Yuk,kita berbagi
0 komentar:
Post a Comment